Laman

Rabu, 30 November 2011

Renungan II

Hidup yang dilalui
mengarungi belantara tak berujung,
mengarungi lautan tak bertepi,
menapaki keinginan tak pernah usai
dengan penuh ambisi.

Rabu, 16 November 2011

Renungan I

Kadang kita alpa bersyukur tatkala pagi menjelang
padahal setiap saat anugerah dan nikmat-Nya turun kepada kita
meskipun dosa dan kemaksiatan selalu kita perbuat.

Kadang kita alpa bersyukur tatkala siang dilalui
padahal perlindungan dan pemeliharaan-Nya terus menerus mengayomi
meskipun kita menentang-Nya dengan dosa-dosa dan keburukan .

Kadang kita alpa bertaubat kala malam menjelang
padahal Allah memberi kesempatan pengampunan dosa-dosa kita
meskipun kesalahan kita seluas lautan.

Senin, 14 November 2011

Mengaitkan Materi Gurindam dengan Nilai Agama

APABILA TERPELIHARA LIDAH;

NISCAYA DAPAT DARIPADANYA FAEDAH.

Gurindam tersebut menunjukan bahwa lidah harus diwaspadai,karena lewat lidah manusia mudah tergelincir ke dalam hal-hal yang tercela,seperti sering menggunjing,mengungkap aib orang lain,mencela,mengumpat memuji diri dan berkata dusta.Padahal dalam upaya mengenal diri dan Allah manusia harus memelihara anggota tubuhnya agar tetap suci dan tidak tercemar oleh perbuatan tercela.Lidah dan mulut harus terpelihara agar selalu berucap benar dan penuh pertimbangan,sopan dan tidak berlebih-lebihan serta tidak sia-sia.”Apabila terpelihara lidah/niscaya dapat daripadanya faedah”Jika kita tidak memelihara lidah maka dampaknya adalah banyaknya fitnah yang bermunculan di mana-mana,hampir tak ada satu tempat pun di dunia ini yang selamat dari fitnah akibat lidah.

Menjaga lidah memang tidaklah mudah.Akan tetapi,orang yang mampu berarti dialah orang yang akan mendapat kesalamatan di dunia dan akhirat.Suatu ketika,Sahal bin Sa”ad RA bertanya kepada Rasululloh SAW ,” Wahai Rasululloh ,apakah jalan keselamatan? “ Nabi menjawab,Tahanlah lidahmu perluaslah rumahmu dan tangisilah kesalahanmu”( HR Tirmidzi ).Dalam hadis lain Rasululloh SAW bersabda ,” Siapa yang mnjamin untukku apa yang ada diantara dua janggutnya (lidah ) dan dua kakinya, maka aku menjamin baginya surga”(HR Bukhori )Betapa hebatnya orang yang mampu menjaga lidahnya.Sampai –sampai dikatakan dalam sebuah hadis bahwa orang yang menjaga lidahnya ,mampu mengalahkan setan

“Simpanlah lidahmu kecuali untuk kebaikan,karena sesungguhnya dengan demikian,kamu dapat mengalahkan setan “ (HR Thabrani)Begitulah para sahabat,mereka lebih rela mengunci lidahnya dari perkataan yang tidak diridhoi Allah dan Rasul-Nya.Setiap perkataan pasti ada yang mncatat dan akan dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah SWT .Karena itu,menjaga lidah merupakan salah satu upaya untuk menghindri hisab di akhirat.

Tiada satu ucapan pun yang diucapkan melainkan di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (Q.S Qaaf:18) Agar kita dapat terhindar dari besarnya bahaya lidah,hindarilah bicara yang tidak bermanfaat atau mengambil sikap diam,Rasululloh Saw bersabda’”Siapa yang diam,pasti selamat ( HR Tirmidzi) Sumber Al-Fitrah, Muhammad.2010.Lidah Tak Bertulang.Jombang.Lintas Media.

Kamis, 10 November 2011

Jiwa yang Mulia dan Hina

Syaqiq bin Ibrahim mengatakan, “ Pintu taufik tertutup bagi manusia dari enam hal: Pertama, tidak bersyukur terhadap nikmat. Kedua, mencintai ilmu tanpa melaksanakannya. Ketiga, berbuat dosa dan mengakhirkan taubat .Keempat, bersahabat dengan orang-orang yang shalih tetapi tidak meneladani perbuatan mereka. Kelima, mengakui rendahnya dunia tetapi mengejarnya. Dan keenam ,mempercayai akhirat tetapi meremehkannya. Sedang keenam hal itu disebabkan oleh tidak adanya rasa cinta dan rasa takut, lemahnya keyakinan ,lemahnya hati kecil ( nurani), lemahnya jiwa, serta menggantikan sesuatu yang hina. Sumber kebaikan adalah taufik Allah dan kehendak-Nya, serta kemulian jiwa ada dan kebesaran- Nya. Sedangkan sumber kejahatan adalah kehinaan., kerendahan dan kekerdilan jiwa. ( Ibnu Qayyim Al- Jauziyah).